Ujian sekolah SMK WIKARYA Karanganyar
kita semua bisa jadi pahlawan kekinian
Mungkin kita semua sudah agak bosan dengan beberapa cerita dari beberapa tetua
soal perjuangan merebut kemerdekaan. Perjuangan itu tidak hanya berupa
pengorbanan harta benda tetapi juga nyawa. Tidak hanya itu, kehilangan harta
benda bahkan nyawa itu mengubah jalan hidup sebuah keluarga, semisal dari
keluarga utuh dan bahagia, kemudian sang ayah pergi berperang, dan gugur.Mungkin
kita semua sudah agak bosan dengan beberapa cerita dari beberapa tetua soal
perjuangan merebut kemerdekaan. Perjuangan itu tidak hanya berupa pengorbanan
harta benda tetapi juga nyawa. Tidak hanya itu, kehilangan hartaMungkin kita semua sudah agak bosan dengan beberapa cerita dari beberapa tetua soal perjuangan merebut kemerdekaan. Perjuangan itu tidak hanya berupa pengorbanan harta benda tetapi juga nyawa. Tidak hanya itu, kehilangan harta benda bahkan nyawa itu mengubah jalan hidup sebuah keluarga, semisal dari keluarga utuh dan bahagia, kemudian sang ayah pergi berperang, dan gugur. Kondisi itu akan mengubah banyak hal dari keluarga itu; sang ibu mungkin kini menjadi tumpuan ekonomi dan lain sebagainya.
Ada juga kisah yang menyertai perebutan kemerdekaan itu semisal seorang gadis yang pada masa Jepang harus menjadi budak pemuas seks para tentara Jepang. Hidup mereka akan selalu dibayang-bayangi pengalaman buruk itu. Bahkan pengalaman itu mungkin menyebabkan dia akan menjadi lajang seumur hidupnya.
Begitu juga para pemuda pejuang yang dengan rela meregang nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan kita. Mungkin dari kita masih ingat bagaimana sejarah hari Pahlawan terjadi. Bukan saja soal pertempuaran Surabaya yang menyebabkan sekitar 10 ribu orang kehilangan nyawa, tetapi karena tekad untuk mempertahankan kemerdekaan yang bermula dari para santrilah yang menyebabkan perang sampai titik darah penghabisan itu terjadi.
Ilustrasi diatas disodorkan untuk mengingatkan generasi muda, bahwa upaya memperoleh kemerdekaan itu adalah hal yang tidak remeh dan gampang. Tapi membawa perubahan banyak aspek dalam kehidupan kita di keluarga maupun berbangsa dan bertanah air. Sehingga kondisi yang sudah kita raih seperti sekarang ini jangan sampai disia-siakan. Kemerdekaan itu merupakan warisan yang harus kita manfaatkan dengan baik.
Memanfaatkan teknologi misalnya. Harusnya kita tidak membuang-buang energy dan biaya hanya untuk mengucapkan kebencian, provokasi bahkan fitnah. Tiga hal itu adalah racun yang membuat generasi muda melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Terlebih lagi kegiatan seperti itu sama sekali tidak bermanfaat.
Kita mungkin masih ingat pesta demokrasi setiap lima tahun yang seharusnya dirayakan dengan sikap positif dan gembura, berubah menjadi pertempuran narasi yang membuat bangsa terbelah, keluarga dan pertemanan yang saling membenci dan lain sebagainya. Singkatkany, nir faedah.
Sebaliknya jika kita bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, kita bisa membuat aura bangsa ini lebih positif dan bisa memberi manfaat kepada orang lain dan bangsa. Kita tak perlu menjadi penemu gojek yang secara nyata dapat memberi manfaat kepada jutaan orang untuk mendapatkan nafkah. Tidak memprovokasi dan berkarya dengan baik sesuai kemampuan adalah hal yang diperlukan pada masa kini.
Membawa bangsa ke arah lebih positif sejatinya bermakna menjadi pahlawan pada masa kini. Kita semua bisa melakukannya. benda bahkan
nyawa itu mengubah jalan hidup sebuah keluarga, semisal dari keluarga utuh dan
bahagia, kemudian sang ayah pergi berperang, dan gugur. Kondisi itu akan
mengubah banyak hal dari keluarga itu; sang ibu mungkin kini menjadi tumpuan
ekonomi dan lain sebagainya. Ada juga kisah yang menyertai perebutan kemerdekaan
itu semisal seorang gadis yang pada masa Jepang harus menjadi budak pemuas seks
para tentara Jepang. Hidup mereka akan selalu dibayang-bayangi pengalaman buruk
itu. Bahkan pengalaman itu mungkin menyebabkan dia akan menjadi lajang seumur
hidupnya. Begitu juga para pemuda pejuang yang dengan rela meregang nyawa untuk
merebut dan mempertahankan kemerdekaan kita. Mungkin dari kita masih ingat
bagaimana sejarah hari Pahlawan terjadi. Bukan saja soal pertempuaran Surabaya
yang menyebabkan sekitar 10 ribu orang kehilangan nyawa, tetapi karena tekad
untuk mempertahankan kemerdekaan yang bermula dari para santrilah yang
menyebabkan perang sampai titik darah penghabisan itu terjadi. Ilustrasi diatas
disodorkan untuk mengingatkan generasi muda, bahwa upaya memperoleh kemerdekaan
itu adalah hal yang tidak remeh dan gampang. Tapi membawa perubahan banyak aspek
dalam kehidupan kita di keluarga maupun berbangsa dan bertanah air. Sehingga
kondisi yang sudah kita raih seperti sekarang ini jangan sampai disia-siakan.
Kemerdekaan itu merupakan warisan yang harus kita manfaatkan dengan baik.
Memanfaatkan teknologi misalnya. Harusnya kita tidak membuang-buang energy dan
biaya hanya untuk mengucapkan kebencian, provokasi bahkan fitnah. Tiga hal itu
adalah racun yang membuat generasi muda melakukan hal-hal yang merugikan diri
sendiri dan orang lain. Terlebih lagi kegiatan seperti itu sama sekali tidak
bermanfaat. Kita mungkin masih ingat pesta demokrasi setiap lima tahun yang
seharusnya dirayakan dengan sikap positif dan gembura, berubah menjadi
pertempuran narasi yang membuat bangsa terbelah, keluarga dan pertemanan yang
saling membenci dan lain sebagainya. Singkatkany, nir faedah. Sebaliknya jika
kita bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, kita bisa membuat aura bangsa ini
lebih positif dan bisa memberi manfaat kepada orang lain dan bangsa. Kita tak
perlu menjadi penemu gojek yang secara nyata dapat memberi manfaat kepada jutaan
orang untuk mendapatkan nafkah. Tidak memprovokasi dan berkarya dengan baik
sesuai kemampuan adalah hal yang diperlukan pada masa kini. Membawa bangsa ke
arah lebih positif sejatinya bermakna menjadi pahlawan pada masa kini. Kita
semua bisa melakukannya. Kondisi itu akan mengubah banyak hal dari keluarga itu;
sang ibu mungkin kini menjadi tumpuan ekonomi dan lain sebagainya. Ada juga
kisah yang menyertai perebutan kemerdekaan itu semisal seorang gadis yang pada
masa Jepang harus menjadi budak pemuas seks para tentara Jepang. Hidup mereka
akan selalu dibayang-bayangi pengalaman buruk itu. Bahkan pengalaman itu mungkin
menyebabkanMungkin kita semua sudah agak bosan dengan beberapa cerita dari
beberapa tetua soal perjuangan merebut kemerdekaan. Perjuangan itu tidak hanya
berupa pengorbanan harta benda tetapi juga nyawa. Tidak hanya itu, kehilangan
harta benda bahkan nyawa itu mengubah jalan hidup sebuah keluarga, semisal dari
keluarga utuh dan bahagia, kemudian sang ayah pergi berperang, dan gugur.
Kondisi itu akan mengubah banyak hal dari keluarga itu; sang ibu mungkin kini
menjadi tumpuan ekonomi dan lain sebagainya. Ada juga kisah yang menyertai
perebutan kemerdekaan itu semisal seorang gadis yang pada masa Jepang harus
menjadi budak pemuas seks para tentara Jepang. Hidup mereka akan selalu
dibayang-bayangi pengalaman buruk itu. Bahkan pengalaman itu mungkin menyebabkan
dia akan menjadi lajang seumur hidupnya. Begitu juga para pemuda pejuang yang
dengan rela meregang nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan kita.
Mungkin dari kita masih ingat bagaimana sejarah hari Pahlawan terjadi. Bukan
saja soal pertempuaran Surabaya yang menyebabkan sekitar 10 ribu orang
kehilangan nyawa, tetapi karena tekad untuk mempertahankan kemerdekaan yang
bermula dari para santrilah yang menyebabkan perang sampai titik darah
penghabisan itu terjadi. Ilustrasi diatas disodorkan untuk mengingatkan generasi
muda, bahwa upaya memperoleh kemerdekaan itu adalah hal yang tidak remeh dan
gampang. Tapi membawa perubahan banyak aspek dalam kehidupan kita di keluarga
maupun berbangsa dan bertanah air. Sehingga kondisi yang sudah kita raih seperti
sekarang ini jangan sampai disia-siakan. Kemerdekaan itu merupakan warisan yang
harus kita manfaatkan dengan baik. Memanfaatkan teknologi misalnya. Harusnya
kita tidak membuang-buang energy dan biaya hanya untuk mengucapkan kebencian,
provokasi bahkan fitnah. Tiga hal itu adalah racun yang membuat generasi muda
melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Terlebih lagi
kegiatan seperti itu sama sekali tidak bermanfaat. Kita mungkin masih ingat
pesta demokrasi setiap lima tahun yang seharusnya dirayakan dengan sikap positif
dan gembura, berubah menjadi pertempuran narasi yang membuat bangsa terbelah,
keluarga dan pertemanan yang saling membenci dan lain sebagainya. Singkatkany,
nir faedah. Sebaliknya jika kita bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, kita
bisa membuat aura bangsa ini lebih positif dan bisa memberi manfaat kepada orang
lain dan bangsa. Kita tak perlu menjadi penemu gojek yang secara nyata dapat
memberi manfaat kepada jutaan orang untuk mendapatkan nafkah. Tidak memprovokasi
dan berkarya dengan baik sesuai kemampuan adalah hal yang diperlukan pada masa
kini. Membawa bangsa ke arah lebih positif sejatinya bermakna menjadi pahlawan
pada masa kini. Kita semua bisa melakukannya. dia akan menjadi lajang seumur
hidupnya. Begitu juga para pemuda pejuang yang dengan rela meregang nyawa untuk
merebut dan mempertahankan kemerdekaan kita. Mungkin dari kita masih ingat
bagaimana sejarah hari Pahlawan terjadi. Bukan saja soal pertempuaran Surabaya
yang menyebabkan sekitar 10 ribu orang kehilangan nyawa, tetapi karena tekad
untuk mempertahankan kemerdekaan yang bermula dari para santrilah yang
menyebabkan perang sampai titik darah penghabisan itu terjadi. Ilustrasi diatas
disodorkan untuk mengingatkan generasi muda, bahwa upaya memperoleh kemerdekaan
itu adalah hal yang tidak remeh dan gampang. Tapi membawa perubahan banyak aspek
dalam kehidupan kita di keluarga maupun berbangsa dan bertanah air. Sehingga
kondisi yang sudah kita raih seperti sekarang ini jangan sampai disia-siakan.
Kemerdekaan itu merupakan warisan yang harus kita manfaatkan dengan baik.
Memanfaatkan teknologi misalnya. Harusnya kita tidak membuang-buang energy dan
biaya hanya untuk mengucapkan kebencian, provokasi bahkan fitnah. Tiga hal itu
adalah racun yang membuat generasi muda melakukan hal-hal yang merugikan diri
sendiri dan orang lain. Terlebih lagi kegiatan seperti itu sama sekali tidak
bermanfaat. Kita mungkin masih ingat pesta demokrasi setiap lima tahun yang
seharusnya dirayakan dengan sikap positif dan gembura, berubah menjadi
pertempuran narasi yang membuat bangsa terbelah, keluarga dan pertemanan yang
saling membenci dan lain sebagainya. Singkatkany, nir faedah. Sebaliknya jika
kita bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, kita bisa membuat aura bangsa ini
lebih positif dan bisa memberi manfaat kepada orang lain dan bangsa. Kita tak
perlu menjadi penemu gojek yang secara nyata dapat memberi manfaat kepada jutaan
orang untuk mendapatkan nafkah. Tidak memprovokasi dan berkarya dengan baik
sesuai kemampuan adalah hal yang diperlukan pada masa kini. Membawa bangsa ke
arah lebih positif sejatinya bermakna menjadi pahlawan pada masa kini. Kita
semua bisa melakukannya.
pondoku rumahku
sebuah tempat dimana kami tinggal dan melakukan kegiatan sehari hari,walau jauh dari orang tua dan keluarga,tetapi kita tetap sabar untuk menghadapi itu semua demi masa depan kami yang cerah/indah,disini kami terus berusaha sekuat tenaga untuk mengejar suatu impian,keseharian kami di atur oleh para ustad ustadz kami.agar menjadi pribadi yang baik dan tertib.
Langganan:
Postingan (Atom)